TIDUR nyenyak adalah hadiah sederhana yang sering terlupakan. Padahal, satu malam dengan tidur berkualitas bisa membuat hidup terasa jauh lebih baik esok harinya.
Tidur yang cukup dan nyenyak bukan hanya soal rasa segar di pagi hari, tapi juga tentang efek jangka panjang terhadap tubuh dan pikiran. Hal ini terlihat dalam Survei Tidur Global 2025 oleh Resmed yang melibatkan lebih dari 30 ribu responden dari 13 negara, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, India, hingga Singapura dan Hong Kong. Dari hasil survei, ditemukan lima manfaat utama yang paling sering dirasakan setelah seseorang mengalami tidur malam yang benar-benar berkualitas.
Sebanyak 42 persen responden mengaku suasana hatinya membaik setelah tidur nyenyak. Ini menjadikan tidur sebagai cara sederhana namun efektif untuk memperbaiki mood. Selanjutnya, 41 persen menyatakan konsentrasi mereka meningkat. Artinya, tidur cukup turut mendukung fokus dan kemampuan berpikir jernih.
Tidak hanya itu, 37 persen merasa fisiknya lebih kuat, serta 37 persen lainnya mengaku mengalami peningkatan dalam kesehatan mental. Sementara itu, 35 persen merasa lebih produktif menjalani hari. Hal ini membuktikan bahwa kualitas tidur berbanding lurus dengan performa harian seseorang.
Namun, tidak semua orang bisa menikmati tidur berkualitas. Dalam survei yang sama, 57 persen responden mengalami gangguan tidur karena stres. Disusul oleh kecemasan (46 persen) dan tekanan finansial (31 persen). Ini menunjukkan bahwa faktor psikologis menjadi penghalang utama menuju tidur nyenyak. Ketika pikiran tak tenang, tubuh pun sulit benar-benar beristirahat.
Tidur bukan sekadar aktivitas malam hari, tapi kebutuhan biologis yang memengaruhi segala aspek kehidupan,dari emosi hingga produktivitas. Menjaga kualitas tidur berarti menjaga kualitas hidup. Jadi, jangan anggap sepele istirahat yang cukup. Tubuh dan pikiranmu akan berterima kasih.(*)
Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin
