Queen of Tears Dominasi: 10 Serial Netflix Paling Populer di Indonesia

kaltimes.com
28 Okt 2025
Share

GEMERLAP lampu gawai menyala di ruangan yang hening. Keheningan malam pecah oleh audio visual yang menarik. Layanan streaming video telah menjadi aktivitas yang digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Rata-rata masyarakat dapat menghabiskan waktu hingga 1 jam 9 menit dalam satu harinya.

Menurut data dari We Are Social dan Melwater Digital 2025, masyarakat Indonesia menunjukan minat yang tinggi terhadap layanan streaming video di sepanjang tahun 2024, termasuk Netflix. Netflix adalah sebuah platform streaming video dari Amerika Serikat. Layanan ini telah tersebar ke berbagai negara. Sebanyak 190 negara telah menikmati layanan ini, termasuk Indonesia. Netflix sendiri mulai masuk di Indonesia pada Januari 2016.

Layanan berlangganan streaming film menempati posisi tertinggi. Layanan ini menjadi layanan hiburan yang masyarakat pilih dengan persentase 34,7 persen. Posisi ini disusul oleh streaming musik 24 persen, dan berlangganan gim 22,2 persen.

Di sisi ekonomi, masyarakat Indonesia telah menggelontorkan dana sebesar $ 760 juta untuk berlangganan platform streaming video di tahun 2024. Angka tersebut meningkat sebesar $ 90 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam satu kali pembelian, rata-rata masyarakat mengeluarkan biaya $ 9,03 untuk berlangganan layanan streaming video.

Drama Korea Kuasai Daftar Serial Terpopuler

Pada tahun 2024, drama Korea (drakor) Queen of Tears menjadi serial yang paling diminati di Indonesia . Serial ini menempati posisi pertama sebagai serial dengan jumlah streaming terbanyak di Indonesia. Film ini meraih skor indeks 100. Queen of Tears menceritakan pasangan suami istri dari kalangan berbeda yang berjuang mempertahankan pernikahan.

Posisi berikutnya diikuti oleh Pay Later, serial yang berasal dari Indonesia. Serial ini meraih skor Indeks 80. Serial ini mengisahkan perempuan yang terlilit utang dan mencoba menyelesaikannya. Selanjutnya, Love Next Door berada di posisi ketiga dengan skor 79. Serial ini menceritakan kisah cinta antara seorang chef populer dan tetangganya yang bekerja di kantor berita.

Doctor Slump menempati posisi keempat dengan skor 71. Kisah ini membawa dua mantan rival sekolah bertemu kembali saat mereka menghadapi krisis karir medis. Kemudian, Miss Night and Day berada di posisi kelima dengan skor 69. Serial ini menyajikan kisah fantasi seorang perempuan muda yang secara ajaib berubah menjadi wanita paruh baya setiap malam.

Selain lima teratas, serial live action Avatar: The Last Airbender menempati posisi keenam dengan skor 65. Serial ini sempat menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Film ini bercerita tentang petualangan Aang, sang Avatar terakhir, yang harus menguasai empat elemen. Kemudian, anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba berada di posisi ketujuh dengan skor 58. Anime ini mengikuti perjuangan Tanjiro Kamado sebagai pembasmi iblis setelah keluarganya dibantai.

Tiga serial lain menutup daftar sepuluh teratas. Welcome to Samdal-ri meraih skor 51. Kisahnya membawa seorang fotografer sukses kembali ke kampung halamannya di Pulau Jeju. Gyeongseong Creature dan Culinary Class Wars masing-masing meraih skor 50. Gyeongseong Creature berlatar tahun 1945. Film ini menampilkan perjuangan melawan makhluk mengerikan yang lahir dari keserakahan manusia. Terakhir, Culinary Class Wars adalah kompetisi memasak yang menampilkan para chef ternama bersaing.

Data ini memberikan insight bahwa penonton Indonesia sangat menghargai alur cerita yang imersif dan kualitas produksi tinggi. Dua genre mendominasi minat penonton, yaitu drama romantis Korea dan aksi fantasi. Kehadiran serial Indonesia Pay Later di posisi kedua menunjukkan potensi besar konten lokal. Konten lokal hanya perlu didukung platform yang tepat dan strategi promosi yang kuat.

Secara mengejutkan, data memperlihatkan 7 dari 10 serial dan TV show yang paling banyak ditonton di Netflix Indonesia berasal dari Korea Selatan. Tren serupa pun terjadi di platform streaming lain, seperti Amazon Prime Video. Pada platform tersebut, 6 dari 10 serial terpopuler justru berasal dari Korea Selatan. Fenomena ini menunjukan bahwa serial Korea sedang mendominasi industri hiburan, khususnya serial dan TV show, di Indonesia.

Persaingan Konten Lokal dan Internasional

Netflix saat ini lebih berfokus pada film, bukan drama seri, untuk konten lokal Indonesia. Oleh karena itu, jumlah drama seri lokal terbatas di Netflix. Meskipun demikian, serial lokal tetap ada. Contohnya adalah Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams. Serial ini tayang pada 1 Januari hingga 21 Oktober 2024. Serial ini mencapai 21,2 juta jam tayang secara global.

Namun demikian, drama seri Indonesia lebih banyak tersebar di platform lokal. Platform lokal tersebut adalah Vidio atau iQiyi. Film Indonesia lebih mendominasi di Netflix. Sebagai contoh, tiga film Indonesia yang paling banyak ditonton adalah Budi Pekerti, Gara-Gara Warisan, dan Sayap-Sayap Patah.

Drama Korea disukai karena beberapa alasan kuat. Pertama-tama, kualitas produksi drama Korea sangat tinggi. Kedua, alur cerita yang disajikan sangat unik. Alur cerita mampu mengikat emosi penonton. Di samping itu, visual effect dan akting para aktornya sangat memukau. Faktor-faktor inilah yang membuat drama Korea memiliki basis penggemar yang sangat besar di Indonesia.

Minat tinggi masyarakat Indonesia pada layanan streaming video terus membuka peluang. Industri kreatif lokal harus terus meningkatkan kualitas dan jumlah produksinya. Inilah saatnya konten lokal bersaing secara global. (*)


Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin