Pengguna Tembus 108 Juta, Indonesia Kokoh di 4 Besar Instagram Dunia

kaltimes.com
28 Jun 2025
Share

DI TENGAH rutinitas yang melelahkan, banyak orang mencari pelarian lewat layar kecil di genggaman tangan mereka. Sekadar menggulir, memberi like, atau membagikan cerita singkat terasa cukup untuk merasa terhubung dengan dunia.

Instagram menjadi ruang ekspresi visual yang kini lebih dari sekadar media sosial. Di sinilah orang-orang membagikan potongan hidup mereka, mulai dari perjalanan hingga prestasi. Bahkan momen sunyi pun dibuat tampak estetik. Visual menarik dan fitur instan seperti story dan reels membuat Instagram digemari banyak orang. Algoritmanya pun memanjakan rasa ingin tahu dan kebutuhan hiburan.

Menurut laporan We Are Social dan Meltwater per April 2025, India menempati posisi teratas sebagai negara dengan pengguna Instagram terbanyak di dunia. Negara ini mencapai 458,1 juta orang pengguna Instagram. Populasi muda yang besar, pertumbuhan akses internet yang pesat, serta budaya digital yang aktif menjadikan India ladang subur bagi platform seperti Instagram.

Di posisi kedua, Amerika Serikat memiliki 179,65 juta pengguna. Negara asal Instagram ini memiliki basis kreator yang kuat dan masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan media sosial sebagai sarana personal branding, bisnis, dan advokasi.

Brasil menyusul di angka 145,2 juta. Sementara itu, Indonesia berada di posisi keempat dengan 108,05 juta pengguna. Di Indonesia, perpaduan antara tingginya pengguna smartphone, budaya berbagi momen, dan peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari membuat Instagram menjadi platform yang sangat digemari.

Turki, Jepang, dan Meksiko mengikuti di posisi berikutnya, masing-masing dengan 61,05 juta, 60,05 juta, dan 51,95 juta pengguna. Angka-angka ini menegaskan bahwa visual kini menjadi cara utama masyarakat global berinteraksi dan mengekspresikan diri secara digital.

Dominasi Instagram di berbagai belahan dunia menunjukkan bahwa visual kini menjadi bahasa global. Indonesia pun menjadi bagian dari percakapan besar itu. Tinggal bagaimana masyarakat menggunakan platform ini. Tidak hanya untuk bersuara dan berbagi, tapi juga untuk belajar, terinspirasi dan membangun ruang yang lebih sehat secara digital.(*)

Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin