Investasi Kalimantan Timur Tembus Rp 23,6 Triliun, Emaar dan Masdar Siap Masuk IKN

kaltimes.com
7 Agu 2025
Share

HARAPAN baru tumbuh dari tanah Kalimantan. Lahan kosong di Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai menarik perhatian investor global.

Selama kuartal II tahun 2025, Kalimantan Timur mencatat investasi sebesar Rp 23,65 triliun dari 16.372 proyek. Nilai ini menempatkan Kaltim di posisi ketujuh secara nasional. Angkanya hanya sedikit di bawah Jawa Tengah yang meraih Rp 23,73 triliun.

Enam provinsi lain dengan nilai investasi lebih tinggi adalah Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Banten, dan Jawa Tengah. Dari seluruh daftar, Kalimantan Timur menjadi satu-satunya provinsi luar Jawa yang masuk tujuh besar. Ini menunjukkan daya saing yang kuat, terutama di sektor energi dan pertambangan.

Namun kini, arah investasi mulai meluas. Sektor properti dan energi terbarukan mulai mendapat perhatian investor asing.

Dilansir Antara News (2025), perusahaan properti asal Uni Emirat Arab, Emaar Properties, tertarik masuk ke kawasan IKN. Pimpinannya mengunjungi lokasi proyek pada 26 Mei 2024. Mereka datang bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.

Emaar menyatakan minat di sektor properti, transportasi, dan energi. Pemerintah menyiapkan lahan seluas 30 hektare di WP 2 IKN. Kawasan ini akan dijadikan distrik keuangan.

Menurut laporan Bisnis.com (2025), luas lahan yang disiapkan Emaar bahkan melebihi kawasan financial center di Abu Dhabi. Jika jadi dibangun, proyek ini bisa menjadi salah satu yang terbesar di IKN.

Selain Emaar, perusahaan energi bersih asal UEA, Masdar, juga menyatakan minat. Dilansir Voi (2024), Masdar telah menerima Letter to Proceed dari Otorita IKN. Surat itu memberi izin awal untuk melakukan studi kelayakan pembangunan pembangkit energi terbarukan berkapasitas 200 megawatt.

Proyek ini adalah bagian dari komitmen Masdar membangun energi hijau sebesar 2 gigawatt di Indonesia.

Minat dari dua perusahaan besar UEA ini menunjukkan kepercayaan global terhadap IKN. Pemerintah terus membuka peluang investasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Fokus utamanya kini ada pada sektor infrastruktur, energi bersih, dan pengembangan kota pintar yang berkelanjutan.(*)

Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin