KEMENANGAN dalam sepak bola bukan hanya soal siapa yang mengangkat trofi, tetapi juga tentang bagaimana cara tim melakukannya. Di ajang sekelas Piala Dunia Antarklub, kemampuan mencetak gol menjadi penanda dominasi yang sesungguhnya.
FIFA Club World Cup 2025 menjadi panggung bagi Chelsea FC untuk unjuk kemampuan. Klub asal London ini tak hanya keluar sebagai juara usai menaklukkan PSG dengan skor telak 3-0 di final, tetapi juga menjadi tim paling subur selama turnamen berlangsung. Total 17 gol berhasil dicetak The Blues sepanjang kompetisi, menjadikannya tim dengan jumlah gol terbanyak. Gelandang muda Cole Palmer tampil bersinar dengan koleksi 3 gol, dua di antaranya tercipta di partai puncak. Performa gemilangnya membuat pemain bernomor punggung 10 ini dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen.
Tepat di belakang Chelsea, Bayern München menunjukkan konsistensinya sebagai raksasa Eropa. Tim asal Jerman ini membukukan 16 gol, hanya terpaut satu angka dari pemuncak klasemen. Tiga pemain mereka Harry Kane, Jamal Musiala dan Michael Olise masing-masing mencetak 3 gol. Mereka menjadi andalan dalam lini serang yang tajam dan efisien. Bayern menggabungkan gaya bermain kolektif khas Jerman dengan serangan cepat yang mematikan.
Peringkat ketiga dan keempat ditempati oleh Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG), yang sama-sama mencetak 16 gol sepanjang turnamen. Di kubu City, duet Phil Foden dan Erling Haaland tampil menonjol, sementara Fabian Ruiz menjadi pencetak gol terbanyak PSG. Kedua klub menampilkan pola permainan menyerang agresif dengan dominasi penguasaan bola dan kreasi peluang yang sangat tinggi.
Sedikit di bawah mereka, Juventus dan Real Madrid mencatatkan masing-masing 11 gol. Pemain muda Kenan Yildiz menjadi bintang Juventus dengan torehan 3 gol. Sementara itu, Gonzalo Garcia tampil mengejutkan sebagai top scorer Real Madrid dengan 4 gol. Walaupun tidak mencapai final, kedua tim tetap menunjukkan kualitas tinggi di setiap laganya.
Melengkapi daftar tujuh besar adalah SL Benfica dari Portugal, yang berhasil mencetak 10 gol selama turnamen. Angel Di Maria, veteran asal Argentina, menjadi motor serangan utama dan top scorer tim dengan total 4 gol. Meski tak setajam tim-tim besar lainnya, performa Benfica cukup impresif dan penuh determinasi.

Deretan klub paling subur ini menegaskan bahwa kekuatan menyerang menjadi kunci dominasi di turnamen kelas dunia. Dari Chelsea hingga Benfica, setiap gol yang tercipta bukan hanya soal angka di papan skor, tetapi juga tentang kerja sama tim, taktik dan kualitas individu. Di ajang sebesar FIFA Club World Cup, mencetak gol adalah cara paling meyakinkan untuk menunjukkan siapa yang benar-benar layak disebut terbaik.(*)
Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin