AI Bukan Ancaman: 80 Persen Warga Indonesia Nilai Teknologi Ini Bermanfaat

kaltimes.com
12 Agu 2025
Share

TEKNOLOGI KECERDASAN buatan (AI) sering dianggap menakutkan. Namun, bagi banyak orang Indonesia, AI justru membawa harapan dan peluang.

AI merupakan teknologi yang memungkinkan mesin belajar, berpikir, dan mengambil keputusan layaknya manusia. Dalam dunia kerja, AI dapat membantu mengotomatisasi tugas, mempercepat analisis data, dan meningkatkan produktivitas. Teknologi ini juga membuka lapangan pekerjaan baru di bidang analisis data, keamanan siber, hingga pengembangan perangkat lunak.

Temuan ini tercatat dalam laporan Ipsos AI Monitor 2024 yang dilakukan di 32 negara dengan lebih dari 23 ribu responden. Hasilnya, 80 persen orang Indonesia setuju bahwa produk dan layanan berbasis AI memberi lebih banyak manfaat daripada kerugian. Hanya 14 persen yang tidak setuju, sementara sisanya memilih abstain. Indonesia menempati posisi kedua secara global, hanya di bawah Tiongkok yang mencatat 83 persen responden setuju.

Di Asia Pasifik, Indonesia unggul atas Thailand (77 persen), Singapura (66 persen), Korea Selatan (66 persen) dan Malaysia (63 persen). Sebaliknya, negara-negara Barat menunjukkan sikap lebih skeptis.

Amerika Serikat hanya mencatat 39 persen responden yang percaya pada manfaat AI, Kanada 40 persen dan Belanda 36 persen. Persentase ini terendah di seluruh negara yang disurvei.

Tren ini menunjukkan Asia, termasuk Indonesia, melihat AI sebagai peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong inovasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Sementara itu, di banyak negara Barat, kekhawatiran akan privasi data, dampak etis, dan potensi pengangguran membuat publik bersikap lebih hati-hati.(*)

Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin