
DI BALIK megahnya pembangunan IKN, ada sisi gelap berupa maraknya prostitusi daring yang mengganggu tatanan sosial sekitar. Fenomena ini bukan hanya soal moral, tapi juga ancaman serius bagi keamanan dan citra IKN sebagai kota masa depan.
Satpol PP Penajam Paser Utara, wilayah administratif IKN, gencar sidak praktik prostitusi online. Dilansir Antara News, Kepala Satpol PP Bagenda Ali menyampaikan bahwa dalam tiga bulan terakhir ada laporan dari masyarakat dan pemerintah desa Kecamatan Sepaku. Laporan tersebut terkait aktivitas prostitusi yang memanfaatkan penginapan dan hotel di sekitar IKN.(Satpol PP Penajam pantau praktik prostitusi online di wilayah IKN – ANTARA News Kalimantan Timur, Antara News, 2025)
Modus operandi para pelaku adalah menginap beberapa hari dan menggunakan aplikasi daring untuk mencari pelanggan. Meski sudah dilakukan penertiban, para pelaku kembali datang setelah beberapa waktu dan menyewa kamar penginapan untuk menjalankan aktivitas tersebut.
Pelaku berasal dari berbagai daerah seperti Jawa, Makassar, dan Balikpapan. Mereka menawarkan layanan dengan tarif Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu lewat aplikasi dan media sosial, bahkan ada yang menggunakan perantara.

Kasus ini mencerminkan tingginya jumlah lokasi PSK di Kalimantan Timur, salah satu provinsi dengan angka terbanyak di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, menunjukkan Kalimantan Timur masuk lima provinsi dengan lokasi PSK terbanyak di Indonesia. Provinsi ini memiliki 28 lokasi aktif.
Posisi ini menempatkan Kalimantan Timur setelah Jawa Barat yang memiliki 79 lokasi, Jawa Timur dengan 70, Jawa Tengah 55 dan Sumatera Utara 37 lokasi. Fakta ini menjadi cermin bahwa persoalan prostitusi, termasuk di IKN, bukanlah kasus yang ringan dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Fenomena prostitusi daring di IKN menuntut sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mencegah dampak negatif lebih luas. Upaya penertiban harus didukung dengan edukasi sosial dan pemberdayaan ekonomi. Hal ini penting agar IKN menjadi kota bersih dari penyakit sosial dan layak jadi pusat masa depan bangsa.(*)
Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin