Produksi Babi Salip Sapi, Ini Ternak Terbanyak di Indonesia

kaltimes.com
4 Agu 2025
Share

HEWAN TERNAK menjadi bagian penting dari kebutuhan pangan dan budaya masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) membagi ternak menjadi dua: besar dan kecil. Ternak besar meliputi sapi, kerbau, dan kuda. Sementara ternak kecil meliputi kambing, domba, dan babi. Lalu, dari semua jenis itu, hewan apa yang populasinya paling tinggi selama dua tahun terakhir?

Data dari BPS 2023 dan 2024 menunjukkan populasi hewan ternak dari perusahaan berbadan hukum seperti PT dan CV. Pada 2023, data dikumpulkan dari 150 perusahaan ternak. Jumlahnya meningkat menjadi 212 perusahaan pada 2024.

Hasilnya cukup mengejutkan. Populasi babi naik drastis dari sekitar 138 ribu ekor pada 2023 menjadi lebih dari 520 ribu ekor pada 2024. Sementara itu, sapi potong yang sebelumnya tertinggi, tercatat berjumlah 155 ribu ekor pada 2023 dan hanya naik sedikit jadi 168 ribu ekor pada 2024. Di sisi lain, populasi domba dan kambing juga meningkat, namun masih di angka belasan ribu. Populasi kerbau justru turun jauh dari 2.396 ekor menjadi hanya 182 ekor.

Menariknya, meski mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam (86,93 persen) yang tidak mengonsumsi babi, jumlah ternak babi justru yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan konsumsi babi tetap tinggi di daerah tertentu.

Provinsi yang paling banyak memproduksi babi adalah Bali dengan 51.391 ton pada 2023. Disusul oleh Sulawesi Utara sebesar 27.420 ton. Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan DKI Jakarta juga tercatat punya angka produksi cukup tinggi.

Tingginya produksi ini tidak lepas dari preferensi budaya. Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara dikenal sebagai wilayah dengan mayoritas non-muslim. Di daerah-daerah inilah konsumsi daging babi memang tinggi dan mendorong produksi yang besar.

Data ini menunjukkan populasi ternak tidak hanya ditentukan oleh jumlah penduduk nasional, tapi juga oleh budaya makan dan permintaan lokal. Jadi, meskipun sapi sering disebut sebagai ikon peternakan Indonesia, dalam praktiknya babi justru yang paling banyak diternakkan dalam skala perusahaan.(*)

Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin