DI RUANG KELAS dan kampus, ribuan mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Mereka belajar dengan semangat, sambil membawa harapan untuk karier yang lebih baik.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren yang jelas: semakin tinggi pendidikan, semakin besar gaji yang diterima. Pada Februari 2025, lulusan Diploma IV, S1, S2, dan S3 meraih rata-rata gaji Rp 4,35 juta. Sebaliknya, lulusan SD hanya mengantongi Rp 2,07 juta.
Sementara itu, Survei Global Student Survey 2025 dari Chegg mengungkap bahwa 54 persen mahasiswa Indonesia sangat setuju dan 34 persen setuju pendidikan saat ini mempersiapkan mereka untuk pasar kerja. Dengan hasil tersebut, Indonesia menempati peringkat ketiga dari 15 negara, tepat di bawah Arab Saudi dan Kenya.
Di sisi lain, hanya 2 persen mahasiswa Indonesia yang tidak setuju dan 1 persen yang sangat tidak setuju. Sisanya memilih bersikap netral. Angka ini menunjukkan mayoritas mahasiswa percaya pada peran penting pendidikan tinggi.

Oleh karena itu, pendidikan tinggi perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri masa depan. Kurikulum yang adaptif tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga mampu menekan angka pengangguran. Pendidikan harus membekali mahasiswa dengan gelar, keterampilan, dan nilai yang relevan di dunia kerja.
Dengan persaingan global yang semakin ketat, mahasiswa yang berinvestasi waktu dan tenaga untuk belajar memiliki peluang lebih besar untuk meraih karier gemilang.(*)
Baca juga: 10 SMA di Kaltim dengan Finalis OSNP Terbanyak 2024
Penulis: Dwi Lena Irwati
Editor: Amin