Donasi untuk Palestina: Warga Indonesia Tersentuh Karena Kemanusiaan

kaltimes.com
23 Jul 2025
Share

75 Persen Warga Indonesia Berdonasi untuk Palestina karena Alasan Kemanusiaan

GAMBAR anak-anak yang menangis, rumah yang hancur, dan rakyat tak bersalah yang jadi korban. Pemandangan ini membuat banyak orang Indonesia tergerak untuk membantu, meski dari jauh. Donasi menjadi bentuk kepedulian yang paling mudah dan nyata.

Lembaga survei KedaiKopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) merilis data terbaru soal perilaku donasi masyarakat Indonesia terhadap Palestina. Survei ini dilakukan pada 10–15 Desember 2024 dengan metode Online-CASI (Computerized Assisted Self Interview). Sebanyak 1.031 responden ikut serta. Mereka semua pernah berdonasi sepanjang tahun 2024 dan menyatakan ingin membantu Palestina.

Mayoritas masyarakat Indonesia berdonasi untuk Palestina karena alasan kemanusiaan. Sebanyak 75,6 persen responden merasa terpanggil untuk membantu rakyat yang sedang ditindas. Bagi mereka, konflik di Palestina bukan sekadar urusan politik, tapi soal hak hidup manusia. Donasi menjadi cara paling nyata untuk menunjukkan kepedulian.

Sebagian responden juga menyoroti faktor kesamaan agama. Sebanyak 13,1 persen berdonasi karena merasa ada ikatan spiritual dengan rakyat Palestina. Mereka terdorong untuk membantu sesama Muslim yang sedang mengalami penderitaan.

Alasan lain datang dari pengaruh media sosial. Sebanyak 11,1 persen responden mengaku tergerak setelah melihat gambar dan video penderitaan warga Palestina. Visual seperti anak-anak yang terluka dan kota yang hancur membuat mereka ingin segera bertindak.

Hanya 0,2 persen responden yang mengatakan tidak memiliki alasan khusus. Ini menunjukkan bahwa hampir semua donatur memiliki dorongan empati yang kuat.

Survei ini menunjukkan bahwa empati rakyat Indonesia tidak berhenti pada soal agama. Kemanusiaan menjadi alasan terkuat yang menggerakkan mereka. Saat tragedi kemanusiaan terjadi, hati masyarakat ikut terusik dan merespons.(*)

Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin