Kopi Indonesia: Ragam Rasa dari Gayo hingga Robusta Lampung

kaltimes.com
18 Agu 2025
Share

AROMA KOPI segar memenuhi ruang lelang di pelabuhan ekspor. Dari biji Gayo hingga Toraja, cita rasanya menembus pasar dunia dan mengharumkan nama Indonesia.

Kopi Indonesia memiliki cita rasa kompleks, aroma khas, dan keasaman seimbang. Keragaman iklim dan tanah di setiap daerah penghasil menciptakan keunggulan ini.

Petani di Aceh menghasilkan Kopi Arabika Gayo dengan rasa halus dan keasaman sedang. Aroma bunga, berpadu dengan sentuhan cokelat dan rempah, sehingga banyak pencinta kopi Arabika menjadikannya pilihan utama.

Toraja, Sulawesi Selatan menawarkan kopi bercita rasa earthy dengan rasa pekat. Aftertaste manisnya bertahan lama di lidah, membuatnya ikonik di pasar internasional.

Bali memproduksi Kopi Kintamani dengan keasaman segar seperti jeruk. Aromanya segar dari buah dengan rasa ringan yang menyenangkan, cocok untuk penikmat kopi segar.

Mandailing, Sumatera Utara menghadirkan kopi dengan body penuh, rasa rempah dan herbal yang kuat, serta keasaman rendah. Karakter ini memberi sensasi hangat dan kompleks di setiap seduhan.

Lampung menghasilkan Kopi Robusta bercita rasa pekat dengan pahit dominan. Aromanya menyerupai cokelat hitam yang tajam, menjadikannya populer sebagai bahan campuran espresso.

Ekspor kopi Indonesia tumbuh 13,23 persen pada 2024 dibanding 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Amerika Serikat menjadi pengimpor terbesar.

Sepanjang 2024, Indonesia mengirim kopi senilai US$307,4 juta ke Amerika Serikat, naik dari US$215,5 juta pada 2023. Nilai itu setara 18,93 persen dari total ekspor kopi. Permintaan tinggi terutama datang dari kopi organik.

Mesir menempati posisi kedua dengan nilai ekspor US$142,5 juta, naik dari US$84,5 juta. Malaysia berada di posisi ketiga dengan US$122,3 juta, meningkat dari US$60,6 juta. Belgia membukukan US$115,7 juta, sedangkan Rusia mencatat US$104,7 juta. Ekspor ke Rusia melonjak 503,26 persen, sementara Belgia naik 492,43 persen.

Pasar kopi Indonesia semakin diminati, terutama di Eropa Timur dan Barat. Produsen terus menjaga pasokan dan kualitas di tengah fluktuasi harga global.

Baca juga: Konsumsi Kopi Dunia 2024: Indonesia Masuk Daftar 10 Besar

Dari kebun kecil hingga meja kopi di berbagai negara, biji kopi Indonesia membawa cerita panjang. Menjaganya berarti merawat rasa dan nama baik negeri.(*)

Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin