DALAM rangka meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia, PSSI dan FIFA mengembangkan program FIFA Talent Development Scheme (TDS) 2024/2025. Program ini berfokus pengembangan pelatih dan pemangku kepentingan sepak bola dalam mengidentifikasi serta membina talenta muda di Indonesia.
Asprov PSSI Kalimantan Timur menjadi salah satu peserta terpilih dan mengirimkan tiga pelatih ke program ini. Mereka adalah Jacksen F Tiago (Direktur Teknik Asprov PSSI Kaltim), serta dua pelatih lokal berliseensi B asal Samarinda, Nur Hendra Saputra dan Hedri Kosasih.

“Kedepan kami akan konsisten mengirimkan banyak pelatih di Kaltim mengikuti acara serupa,” ujar Jacksen F Tiago.
Program TDS ini ditujukan untuk pelatih dan pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelatih dan pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat sepak bola muda.
Beberapa topik yang akan dibahas dalam program ini meliputi, Pengidentifikasian bakat sepak bola muda, Pengembangan program latihan untuk pemain muda, Penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelatihan, Pengelolaan tim dan pemain.


Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia dan mengembangkan bakat-bakat muda sepak bola di tanah air.
Tak hanya materi berbobot, kegiatan ini juga menghadirkan tokoh-tokoh sepak bola dunia. Antara lain, Richard Allen (FIFA High Performance Specialist), Jose Ariston Caslib Padre (FIFA Technical Regional Consultant for South East Asia Area), Ulf Schott (FIFA’s Head of High Performance), Conor Marlin (Talent Coach yang bekerja sama dengan Bahrain Football Association), Julián Villar-Aragón Expósito (Talent Coach yang bekerja sama dengan Costa Rican Football Association) dan Arsène Wenger (FIFA Chief of Global Football Development). “Yang saya tahu juga ada dari Indonesia, Nova Arianto sebagai Pelatih Timnas U-17 Indonesia, ikut sebagai speaker di TDS kali ini,” kata Abe Hedly Sundana, Deputi Sekretaris Umum Asprov PSSI Kaltim.

“Mereka akan membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat sepak bola muda di Indonesia,” tambah Abe.
Abe Hedly Sundana menambahkan, “Jadi kita sangat beruntung bisa mengirimkan pelatih-pelatih Kaltim dalam acara luar biasa ini. Kami ingin sepak bola Kaltim untuk terus berkembang, di segala aspek, salah satunya di dunia kepelatihan,” bebernya lagi
Direktur Teknik Asprov, Jacksen F Tiago, juga mengomentari kegiatan yang sudah dirasakan dirinya dan pelatih Kaltim lainnya di acara ini. “Sangat luar biasa, ini sangat bagus bagi kami yang mengikutinya, ini sangat bermanfaat, dan yang lebih menyenangkan ada dua pelatih asli Kaltim yang hadir dan mengambil ilmu untuk dibawa dan diterapkan di Kaltim,”
Dengan adanya program ini, diharapkan sepak bola Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan pemain-pemain berkualitas tinggi. Program TDS ini juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelatih dan pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat sepak bola muda.
Jacksen F Tiago pun berharap, “Saya pribadi bersama Coach Nur Hendra dan Coach Hendri Kosasih berharap besar bisa membagikan ilmu yang mereka dapat kepada banyak pelatih di Kaltim, ini agar ilmu yang kami dapat tidak sia-sia dan berguna lebih luas,” ungkapnya.(*)