BAGI banyak orang, berpakaian bukan hanya soal menutupi tubuh. Pakaian merupakan cara mengekspresikan diri, menunjukkan kepercayaan diri, bahkan membentuk kesan pertama. Dalam dunia yang serba visual seperti sekarang, fashion tak lagi sekadar kebutuhan, tapi bagian dari identitas sosial.
Lembaga survei industri konsumer, Snapcart 2024, merilis laporan bertajuk Feel Good, Look Great yang menggambarkan kebiasaan dan preferensi masyarakat Indonesia dalam urusan fashion. Survei yang dilakukan terhadap 4.989 responden ini menelusuri bagaimana masyarakat memandang fashion sebagai bagian dari gaya hidup. Hasilnya menunjukkan bahwa 35 persen responden menganggap fashion sebagai aspek penting.30 persen lainnya menilainya sangat penting.
Jika ditotal, artinya 65 persen masyarakat Indonesia menganggap fashion sebagai hal yang signifikan dalam keseharian mereka. Sementara itu, 26 persen menyebut fashion cukup penting. Hanya 8 persen yang menganggapnya tidak terlalu penting. Responden yang menyatakan fashion tidak penting sama sekali hanya sebesar 1 persen. Temuan ini menunjukkan sebagian besar masyarakat melihat fashion lebih dari sekadar penampilan luar. Fashion sudahpunya makna sosial yang lebih dalam.

Pandangan tersebut sejalan dengan analisis dalam jurnal ilmiah “The Social Psychology of Clothing” oleh Susan B. Kaiser (1997). Jurnal tersebut menyatakan fashion berperan penting dalam membentuk persepsi sosial dan status seseorang. Pakaian dapat menciptakan simbol-simbol visual yang mencerminkan kelas sosial, profesi, hingga aspirasi pribadi. Dalam konteks Indonesia, di mana kesan luar sering kali memengaruhi penilaian sosial, fashion menjadi alat untuk menunjukkan identitas, profesionalisme dan mobilitas sosial.
Temuan Snapcart ini memperkuat fashion telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Lebih dari sekadar tren, fashion berperan sebagai bahasa non-verbal yang digunakan untuk membangun kepercayaan diri, memperkuat citra diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Di era media sosial yang serba visual, cara berpakaian bukan hanya soal gaya, tapi juga cara untuk dilihat, dikenali dan dihargai.(*)
Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin