Tol Terpanjang Indonesia: Samarinda-Balikpapan Termasuk

kaltimes.com
18 Sep 2025
Share

GEMURUH roda kendaraan di jalan tol menjadi pemandangan khas di banyak kota. Jalur bebas hambatan ini hadir untuk memangkas waktu tempuh, mendukung distribusi logistik, dan mempercepat mobilitas masyarakat.

Jalan tol adalah jalan khusus berbayar yang dirancang tanpa hambatan persimpangan. Kehadiran tol bukan sekadar infrastruktur, tetapi sarana vital untuk menghubungkan pusat produksi, pelabuhan, bandara, hingga kawasan permukiman. Data Kementerian PUPR mencatat, sejak 1978 hingga 2024 sudah beroperasi 2.839 kilometer jalan tol yang terbagi dalam 73 ruas.

Tol Terbanggi Besar–Kayu Agung di Sumatra menempati posisi pertama sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia. Panjangnya mencapai 189,4 kilometer. Jalur ini menjadi tulang punggung penghubung antarprovinsi, terutama Lampung dan Sumatra Selatan.

Di posisi kedua ada tol Bakauheni–Terbanggi Besar yang juga berada di Lampung. Jalan sepanjang 140,4 kilometer ini berfungsi sebagai akses utama dari pelabuhan Bakauheni menuju bagian utara Pulau Sumatra.

Tol Pekanbaru–Dumai di Riau menyusul dengan panjang 131,6 kilometer. Jalan tol ini memudahkan arus barang dari kawasan industri Pekanbaru menuju pelabuhan Dumai yang menjadi gerbang ekspor minyak sawit.

Tol Cikopo–Palimanan di Jawa Barat berada di peringkat keempat. Panjangnya 116,7 kilometer. Jalur ini populer sebagai bagian dari Tol Trans-Jawa yang menjadi arteri mudik Lebaran setiap tahun.

Tol Balikpapan–Samarinda di Kalimantan Timur melengkapi daftar lima besar dengan panjang 97,2 kilometer. Jalan ini punya arti strategis karena menjadi tol pertama di Kalimantan. Jalur ini menghubungkan dua kota besar sekaligus mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Keberadaan tol ini memangkas waktu tempuh dari Balikpapan ke Samarinda dari 3 jam menjadi hanya 1,5 jam.

Data ini menjadi perbandingan bahwa Pulau Sumatra mendominasi daftar jalan tol terpanjang. Sementara Kalimantan, dengan tol Balikpapan–Samarinda, menandai era baru pembangunan infrastruktur di luar Jawa dan Sumatra.

Tol Balikpapan–Samarinda juga memberi dampak lebih luas. Selain mempermudah arus logistik, jalur ini mendukung pengembangan kawasan industri di sekitar IKN. Tantangannya kini ada pada pemeliharaan infrastruktur dan pemerataan tarif agar tetap terjangkau bagi masyarakat lokal.

Kehadiran jalan tol mencerminkan upaya Indonesia mengejar ketertinggalan infrastruktur. Namun, pembangunan harus berjalan seimbang agar semua wilayah merasakan manfaatnya. Dulu Indonesia diperjuangkan, kini giliran kita menjaganya. (*)


Penulis: Dwi Lena Irawati