
GEMERLAP pesta besar bukan lagi impian utama anak muda Indonesia. Kini, banyak yang lebih memilih pernikahan sederhana dan intim, dengan tamu terbatas namun tetap penuh makna.
Survei Jakpat bertajuk Wedding Insights: How Indonesians Plan Their Big Day pada 26–30 Juni 2025 mengungkap tren tersebut. Sebanyak 907 responden lajang ikut serta melalui aplikasi Jakpat, dengan margin of error di bawah 5 persen.
Kapan Anak Muda Menikah?
Sebanyak 28 persen Milenial berencana menikah tahun depan, sementara 19 persen menunda 2–3 tahun. Masih ada 43 persen yang ragu menentukan waktu, dan 11 persen memilih tidak menikah.
Gen Z tampak lebih hati-hati. Hanya 12 persen yang berniat menikah tahun depan dan 19 persen dalam 2–3 tahun. Sebanyak 47 persen mengaku belum tahu kapan menikah, sedangkan 13 persen tidak berencana menikah sama sekali.

Perbedaan ini wajar. Milenial umumnya lebih matang dari segi usia dan finansial dibanding Gen Z. Meski begitu, mayoritas dari kedua generasi masih belum menyiapkan pernikahan dalam waktu dekat.
Gaya Pernikahan Idaman
Sebanyak 45 persen responden memilih acara sederhana. Angkanya terdiri dari 41 persen Gen Z dan 50 persen Milenial. Ada pula 19 persen yang ingin menikah dengan adat tradisional, 12 persen langsung di Kantor Urusan Agama (KUA), 11 persen bergaya modern, 4 persen kasual, 4 persen unik dan sebagian kecil mendambakan pesta mewah.

Pergeseran selera juga terlihat dari jumlah tamu. 27 persen Gen Z memilih pesta dengan 51–100 tamu, 26 persen mengundang 101–300 tamu, dan 18 persen menginginkan 301–500 tamu.
Hanya 10 persen yang menginginkan pernikahan sangat intim dengan kurang dari 50 tamu. Sementara itu, 11 persen lebih memilih pesta berisi 501–1.000 tamu, dan 5 persen di atas 1.000 tamu.
Konsep Simpel Jadi Tren
Secara keseluruhan, Gen Z lebih suka pernikahan yang terasa dekat dan terkendali. Sebanyak 41 persen memilih konsep “simpel”. Simpel bukan berarti seadanya. Konsep ini justru menekankan acara intim dengan tamu terbatas, interaksi hangat, alur ringkas, dekorasi minimalis, dan vendor seperlunya.

Konsep ini membuat biaya lebih terukur dan energi tidak terkuras. Bagi banyak Gen Z, jumlah 51–100 tamu dianggap paling ideal. Jumlah itu cukup untuk keluarga dan teman dekat, sekaligus menjaga suasana tetap akrab.
Selera ini menegaskan pergeseran makna pernikahan. Jika dulu pesta besar menjadi ukuran, kini anak muda lebih mengutamakan kenyamanan, esensi dan kebersamaan di hari bahagia mereka.(*)
Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin