MELIHAT LANGIT dari bawah bangunan tinggi selalu menimbulkan rasa kagum. Monumen tak sekadar penanda lokasi, tapi juga simbol pencapaian, kebanggaan, dan warisan budaya suatu bangsa.
Monumen dibangun dengan berbagai tujuan. Ada yang menjadi pusat siaran televisi, menara pengawas, ikon wisata, hingga sarana edukasi. Monumen juga mencerminkan semangat zaman saat dibangun. Misalnya, Monas menjadi simbol perjuangan kemerdekaan. Selain nilai sejarah, monumen memberi manfaat ekonomi lewat pariwisata dan aktivitas budaya.
Berdasarkan data Riset Goodstat 2025, Menara TVRI Nasional di Jakarta adalah yang tertinggi di Indonesia dengan tinggi 144 meter. Di posisi kedua ada Monumen Nasional atau Monas setinggi 132 meter.
Menara Turyapada di Bali menempati urutan ketiga dengan tinggi 115 meter. Menyusul di posisi keempat, Menara Pandang Teratai di Jawa Tengah dengan ketinggian 110 meter. Di urutan kelima, ada Sky Tower Pulau Kumala di Kalimantan Timur dengan tinggi 100 meter.
Sky Tower Pulau Kumala berada di kawasan wisata Pulau Kumala, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Menara ini dibangun pada awal 2000-an sebagai bagian dari pengembangan objek wisata lokal. Dari puncaknya, pengunjung bisa melihat Sungai Mahakam dan Kota Tenggarong secara luas. Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Sky Tower juga menjadi daya tarik utama di kawasan tersebut karena memberikan pengalaman menikmati panorama dari ketinggian.
Monumen bukan sekadar bangunan tinggi. Ia menyimpan kisah, fungsi, dan nilai budaya. Dari Jakarta hingga Kalimantan Timur, tiap menara punya cerita sendiri. Semoga kehadirannya terus dijaga dan dimanfaatkan untuk masyarakat luas.(*)
Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin
